Home

Kamis, 13 Desember 2012


IMUNISASI
1.             PENGERTIAN
Imunisasi adalah Memberikan kekebalan tubuh dengan cara memasukkan bibit penyakit yang telah dilemahkan atau dilumpuhkan.
Imunisasi adalah suatu usaha untuk memberikan kekebalan secara aktif pada bayi atau anak terhadap penyakit tertentu, dengan memasukkan vaksin (bibit penyakit yang telah dimatikan/dilemahkan)

2.             TUJUAN PEMBERIAN IMUNISASI
a.         Daya tahan / kekebalan tubuh anak meningkat.
b.        Pencegahan timbulnya beberapa penyakit pada anak antara lain :
·           Penyakit TBC Paru
·           Penyakit Difteri
·           Penyakit Tetanus
·           Penyakit Pertusis
·           Penyakit Polio
·           Penyakit Campak
·           Penyakit Hepatitis B

3.             JENIS IMUNISASI
a.         Imunisasi BCG
       Imunisasi BCG bertujuan untuk memberikan kekebalan/pertahanan aktif terhadap penyakit TBC.
       Jadwal pemberian imunisasi BCG sebaiknya dilkukan ketika bayi baru lahir sampai berumur 12 bulan, tetpai sebaiknya diberikan pada umur 0-2 tahun. Imunisasi BCG cukup diberikan 1 kali saja. Pada anak yang akan diimunisasi dengan usia lebih dari 2 bulan, harus dilakukan Montaux test dulu. Gunanya untuk mengetahui apakah ia telah terjangkit penyakit BCG. Seandainya hasil positif, anak tersebut selayaknya tidak mendapatkan imunisasi.
b.        Imunisasi DPT
       Tujuan pemberian imunisasi DPT adalah untuk memberikan kekebalan aktif dalam waktu yang bersamaan terhadap penyakit Diphteri, pertusis dan tetanus.
       Imunisasi DPT dapat diberikan 3 kali, sejak bayi berumur 2 bulan dengan selang waktu antara dua penyuntikan minimal 4 minggu
c.         Imunisasi Poliomiolitis
       Vaksinasi diberikan untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit poliomiolitis.
       Imunisasi dasar diberikan sejak anak baru lahir atau berumur beberapa hari, selanjutnya setiap 4-6 minggu. Pemberian imunisasi polio dapat dilakukan bersamaan dengan BCG, Hepatitis B, dan DPT
d.        Imunisasi Campak
       Imunisasi diberikan untuk mendapat kekebalan terhadap penyakit campak secara aktif.
       Menurut WHO, imunisasi campak cukup diberikan 1 kali suntikan setelah bayi berumur 9 bulan, tetapi karena angka kesakitan campak di Indonesia masih tinggi, Pemerintah mencanangkan pemberian imunisasi campak sebelum usia 9 bulan, yaitu antara usia 6-9 bulan.
e.         Imunisasi Hepatitis B
       Pemberian vaksinasi bertujuan untuk memberikan kekebalan aktif terhadap hepatitis B. Imunisasi aktif dilakukan dengan cara pemberian suntikan dasar sebanayk 3 kali dengan jarak waktu satu bulan antara suntikan 1 dan 2, dan lima bulan antara suntikan 2 dan 3.

4.             JADWAL PEMBERIAN IMUNISASI
UMUR
VAKSIN
0 Bln (2 minggu setelah bayi lahir)
HB 1     BCG      Polio 1
2 Bln
HB 2     DPT 1    Polio 2
3 Bln
              DPT 2    Polio 3
4 Bln
              DPT 3    Polio 4
9 Bln
HB 3     Campak

Semua vaksin diatas dapat dilakukan diluar jadwal ketika ada wabah. Vaksin campak dapat diberikan lebih dari satu kali ketika ada wabah.

5.             EFEK SAMPING IMUNISASI
Vaksin
Efek samping yang muncul
BCG
Reaksi yang mungkin timbul pada pemberian imunisasi BCG adalah kadang bernanah, tetapi akan sembuh dengan sendirinya walaupun lambat. Biasanya suntikan BCG tidak menimbulkan panas.
DPT
Reaksi yang mungkin terjadi biasanya demam ringan, pembengkakan dan rasa nyeri di tempat suntikan selama 1-2 hari. Imunisasi DPT tidak boleh diberikan kepada anak yang sakit parah dan anak yang menderita penyakit kejang demam kompleks.
POLIO
Reaksi yang timbul tidak ada, mungkin akan terdapat berak-berak ringan.
Pada anak dengan diare berat atau sedang sakit parah, imunisasi polio dapat ditangguhkan.
CAMPAK
Biasanya tidak terdapat reaksi akibat imunisasi. Mungkin terjadi demam ringan dan tampak sedikit bercak merah pada pipi di bawah telinga pada hari ke 7-8 setelah penyuntikan.
HEPATITIS B
Reaksi yang mungkin terjadi adalah berupa nyeri pada tempat suntikan, yang mungkin disertai dengan timbulnya rasa panas atau pembengkakan. Reaksi ini akan menghilang dalam waktu 2 hari. Reaksi lain yang mungkin terjadi ialah demam ringan.

6.             TEMPAT MEMPEROLEH IMUNISASI
a.       Rumah sakit
b.      Puskesmas
c.       BKIA/Rumah Bersalin
d.      Posyandu
e.       Praktek  Dokter Swasta (terutama dokter spesialis anak)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar